- Ada dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat: Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah.”
(Abu Hazim) - Ada enam perkara, apabila dimiliki oleh seseorang maka telah sempurnalah keimanannya : (1) memerangi musuh Allah dengan pedang, (2) tetap menyempurnakan puasa walaupun di musim panas, (3) tetap menyempurnakan wudhu walaupun di musim dingin, (4) tetap bergegas menuju mesjid (untuk melaksanakan shalat berjama’ah) walaupun di saat mendung, (5) meninggalkan perdebatan dan berbantah-bantahan walaupun ia tahu bahwa ia berada di pihak yang benar dan (6) bersabar saat ditimpa musibah.”
(Yahya bin Muadz) - Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.”
(Sufyan bin ‘Uyainah) - Akhlak yang paling mulia adalah menyapa mereka yang memutus silaturahim, memberi kepada yang kikir terhadapmu, dan memaafkan mereka yang menyalahimu.”
(HR Ibnu Majah) - Aku belum pernah melihat orang yang paling lama bersedih daripada al-Hasan. Ia berkata, kita tertawa, sementara bisa jadi Allah yang telah melihat amal-amal yang telah kita perbuat berfirman, ‘Aku tidak mau menerima amal-amal kalian sedikitpun.’”
(Yunus bin ‘Ubaid) - Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”
(HR Abu Daud) - Aku menangis bukan karena takut mati atau karena kecintaanku kepada dunia. Akan tetapi, yang membuatku menangis adalah kesedihanku karena aku tidak bisa lagi berpuasa dan shalat malam.”
(‘Amir bin ‘Abdi Qais) - Aku tidak suka menjadi seorang pedagang budak. Akan tetapi, menjadi pedagang budak lebih aku sukai daripada aku menimbun bahan makanan sambil menunggu naiknya harga yang memberatkan sesama muslim.”
(Yazid bin Maisaroh) - Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).”
(Fudhail bin ‘Iyadh) - Apa pendapat Anda bila ada seseorang yang pakaiannya terkena air kencing, lalu ia hendak mensucikannya dengan air kencing pula? Mungkinkah air kencing itu dapat mensucikannya? Tentu saja tidak! Kotoran tidak dapat disucikan kecuali dengan sesuatu yang suci. Begitu pula halnya keburukan yang pernah kita lakukan, tidak akan dapat terhapus kecuali dengan memperbanyak melakukan kebaikan.”
(Sufyan ats-Tsauri) - Apabila akhirat ada dalam hati, maka akan datanglah dunia menemaninya. Tapi apabila dunia ada di hati maka akhirat tidaklah akan menemaninya. Itu karena akhirat mulia dan dermawan, sedangkan dunia adalah hina”
(Abu Sulaiman Ad Daroni) - Apabila Anda berharap agar Allah senantiasa menganugerahkan kepada Anda apa-apa yang Anda cintai dan sukai maka hendaklah Anda senantiasa menjaga dan melaksanakan apa-apa yang dicintai dan disukai oleh Allah.”
(Salah seorang ahli hikmah) - Apabila kalian senang Allah ta’ala dan Rasul-Nya mencintai kalian, maka tunaikanlah amanah kalian, dan benarlah jika berbicara, dan bertetanggalah dengan baik kepada tetangga kalian.”
(HR Imam Suyuthi) - Ayahku pernah mengatakan bahwa apabila ‘Ali bin al-Husain selesai berwudhu dan telah bersiap untuk shalat, tubuhnya akan gemetar dan menggigil. Pernah ada seorang lelaki yang bertanya kepadanya tentang hal itu, maka ‘Ali bin al-Husain menjawab, ‘Celakalah Engkau! Tidakkah kau tahu, kepada siapa aku akan menghadap? Dan kepada siapa aku akan bermunajat?’”
(al-’Utaibi)
Teliti Dalam Berfikir * Muslimah dalam Bersikap
Minggu, 14 Agustus 2011
Kata Mutiara
Kisah dan Nasihat
Biografi Imam Bukhari
Tokoh Islam penghimpun dan penyusun hadits itu banyak, dan yang lebih terkenal di antaranya seperti yang disebut diatas. Adapun urutan pertama yang paling terkenal diantara enam tokoh tersebut di sini adalah Amirul-Mu’minin fil-Hadits (pemimpin orang mukmin dalam hadits), suatu gelar ahli hadits tertinggi. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah. Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail, terkenal kemudian sebagai Imam Bukhari, lahir di Bukhara pada 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M), cucu seorang Persia bernama Bardizbah. Kakeknya, Bardizbah, adalah pemeluk Majusi, agama kaumnya. Kemudian putranya, al-Mughirah, memeluk Islam di bawah bimbingan al-Yaman al Ja’fi, gubernur Bukhara. Pada masa itu Wala dinisbahkan kepadanya. Kerana itulah ia dikatakan “al-Mughirah al-Jafi.”
Mengenai kakeknya, Ibrahim, tidak terdapat data yang menjelaskan. Sedangkan ayahnya, Ismail, seorang ulama besar ahli hadits. Ia belajar hadits dari Hammad ibn Zayd dan Imam Malik. Riwayat hidupnya telah dipaparkan oleh Ibn Hibban dalam kitab As-Siqat, begitu juga putranya, Imam Bukhari, membuat biografinya dalam at-Tarikh al-Kabir.
Ayah Bukhari disamping sebagai orang berilmu, ia juga sangat wara’ (menghindari yang subhat/meragukan dan haram) dan taqwa. Diceritakan, bahawa ketika menjelang wafatnya, ia berkata: “Dalam harta yang kumiliki tidak terdapat sedikitpun uang yang haram maupun yang subhat.” Dengan demikian, jelaslah bahawa Bukhari hidup dan terlahir dalam lingkungan keluarga yang berilmu, taat beragama dan wara’. Tidak heran jika ia lahir dan mewarisi sifat-sifat mulia dari ayahnya itu.
Ia dilahirkan di Bukhara setelah salat Jum’at. Tak lama setelah bayi yang baru lahir itu membuka matanya, ia pun kehilangan penglihatannya. Ayahnya sangat bersedih hati. Ibunya yang saleh menangis dan selalu berdo’a ke hadapan Tuhan, memohon agar bayinya bisa melihat. Kemudian dalam tidurnya perempuan itu bermimpi didatangi Nabi Ibrahim yang berkata:
“Wahai ibu, Allah telah menyembuhkan penyakit putramu dan kini ia sudah dapat melihat kembali, semua itu berkat do’amu yang tiada henti-hentinya.”
Renungan
Renungan dari Imam Al-Ghozali yang harus dibaca
Pertama :
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI. Sebab itu benar janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Q.S. Ali Imran 185)
Kedua :
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab : "negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Walau dengan cara apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Ketiga :
"Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawaban itu BENAR kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah NAFSU (Q.S. Al-A'Raf 179). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Keempat :
"Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab : "besi dan gajah".
Semua jawaban adalah BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Q.S. Al-Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Kelima :
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"
Ada yang menjawab : "kapas, angin, debu dan daun-daunan".
Semua itu BENAR kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermusyawarah, kita meninggalkan sholat.
Dan pertanyaan keenam adalah :
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak : "pedang".
BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, ,manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
'semoga bermanfa'at'
Muqoddimah
1. Barangsiapa yang memilih harta dan anak – anaknya daripada apa yang ada di sisi Allah, nescaya ia rugi dan tertipu dengan kerugian yang amat besar.
2. Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam – jam lamanya untuk mengumpulkan harta kerana takutkan miskin, maka dialah sebenarnya orang yang miskin.
3. Barangsiapa yang meyombongkan diri kepada salah seorang daripada hamba – hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya.
4. Berani adalah sifat mulia kerana berada diantara pengecut dan membuta tuli.
5. Pemurah itu juga suatu kemuliaan kerana berada diantara bakhil dan boros.
6. Bersungguh – sungguhlah Engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan kerana jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan.
7. Cinta adalah merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah mesti di pelihara dan di pupuk, suburkan dengan solat serta ibadah yang lainnya.
8. Ciri yang membezakan manusia dan haiwan adalah ilmu. Manusia adalah manusia mulia yang mana ia menjadi mulia kerana ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan.
9. Hadapi kawan atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan, kerelaan penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan nampakkan sikap angkuh dan sombong.
10. Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan.
2. Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam – jam lamanya untuk mengumpulkan harta kerana takutkan miskin, maka dialah sebenarnya orang yang miskin.
3. Barangsiapa yang meyombongkan diri kepada salah seorang daripada hamba – hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya.
4. Berani adalah sifat mulia kerana berada diantara pengecut dan membuta tuli.
5. Pemurah itu juga suatu kemuliaan kerana berada diantara bakhil dan boros.
6. Bersungguh – sungguhlah Engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan kerana jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan.
7. Cinta adalah merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah mesti di pelihara dan di pupuk, suburkan dengan solat serta ibadah yang lainnya.
8. Ciri yang membezakan manusia dan haiwan adalah ilmu. Manusia adalah manusia mulia yang mana ia menjadi mulia kerana ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan.
9. Hadapi kawan atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan, kerelaan penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan nampakkan sikap angkuh dan sombong.
10. Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan.
Masjid Al-Ji’ranah
Disebut Ji’ranah atau penduduk Makkah menyebutnya Ju’ranah, berasal dari nama sebuah perkampungan kecil yang berdekatan dengan Masjidil Haram, terletak di lembah atau wadi Saraf sebelah selatan ke arah Makkah. Di desa ini tedapat sebuah masjid yang dikenal dengan nama masjid Ji’ranah. Masjid ini selalu digunakan penduduk Makkah untuk melakukan ihram saat umrah atau haji. Desa Ji’ranah merupakan perbatasan kota Haram dari selatan Makkah ke arah Thaif. Rasulallah saw pernah singgah di tempat ini sepulangnya dari perang Hunain dan sempat membagikan harta rampasan perang di sana.
Masjid Asy-Syajarah
Masjid Syajarah artinya Masjid Pohon yang dinisbatkan kepada sebuah pohon yang letaknya berdekatan dengan Masjid Jin, kurang lebih 3 km dari Masjidil Haram. Diriwayatkan bahwasanya di tempat tersebut Nabi pernah memanggil pohon untuk ditanya tentang sesuatu. Pohon itu datang memenuhi pangilan Nabi saw. Ia mendekat kepada beliau lengkap dengan batang dan akarnya seperti tercabut dari tanah, lalu berhenti di hadapan beliau. Setelah selesai urusan Nabi saw dengan pohon itu lalu beliau memerintahkannya untuk kembali lagi ke tempatnya semula.
Langganan:
Postingan (Atom)