![](http://www.al-utsmaniyah-tours.com/foto_berita/5mala1.jpg)
Komplek pemakaman Ma`la terletak di sebelah Timur Masjidilharam dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit. Di sinilah jenazah Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW
Terdapat banyak lokasi pemakaman umum di Kota Mekah, tetapi yang sangat terkenal adalah komplek pemakaman Ma`la. Ma`la merupakan komplek pemakaman istimewa karena menjadi tempat peristirahatan terakhir istri Nabi Muhammad SAW bernama Siti Khodijah dan letaknya yang menghadap kiblat ke arah Masjidilharam. Beliau merupakan wanita pertama yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW. Semasa hidupnya Siti Khodijah sangat setia menyertai Rasul dalam suka dan duka. Apabila Rasul dalam keadaan gelisah karena diselimuti masalah, beliau yang selalu memberikan pencerahan.
Siti Khadijah berasal dari keturunan terhormat, mempunyai harta kekayaan yang tidak sedikit serta terkenal sebagai wanita yang tegas dan cerdas. Namun sampai saat ini keberadaan makam Siti Khodijah tidak ada yang mengetahui letaknya secara pasti. Karena di pemakaman Ma`la tidak terdapat ruang atau tempat khusus sebagai penanda tempat Siti Khodijah bersemayam.
Keberadaan komplek pemakaman Ma`la tidak seperti pemakaman umum yang terdapat di Indonesia. Karena setiap kuburan di pemakaman ini tanpa nisan dan gundukan. Hanya sebuah batu sebesar kepalan tangan orang dewasa saja yang diletakkan sebagai penanda di atas kuburan yang rata dengan tanah itu. “Di sini semua bentuk dan ukuran makam sama. Hanya tanah rata yang ditandai dengan sebuah batu sehingga tidak ada yang mengetahui secara pasti letak makam Siti Khodijah. Begitu juga keberadaan orang lain yang dikebumikan di sini (Ma`la),” tandas Hamdan, mukimin yang sudah 12 tahun menetap di Kota Mekah.
Ma`la merupakan nama salah satu kawasan di Kota Mekah dan sejak zaman dahulu sudah menjadi tempat pemakaman nenek moyang bangsa Arab yang bermukim di Kota Mekah. Komplek pemakaman Ma`la tertata rapi dan tidak menyeramkan karena terletak di antara pemukiman warga yang lumayan padat. Untuk memisahkan dengan lingkungan sekitar, kawasan pemakaman Ma`la dikelilingi tembok setinggi lebih kurang satu meter.
Selain menjadi lokasi makam istri Rasul, sejumlah ulama terkenal di Mekah juga dimakamkan di pemakaman ini. Hanya saja pada beberapa lokasi tertentu, satu makam digunakan secara bergantian. Dengan demikian, bila ada yang meninggal maka bisa jadi dikuburkan di makam yang sebelumnya dijadikan kubur bagi orang lain. Dia mengungkapkan, beberapa tahun lalu Ma`la juga dijadikan lokasi untuk mengubur jemaah haji yang meninggal. “Meski tidak banyak, jemaah haji asal Indonesia ada yang dikubur di sini (Ma`la). Tapi seperti untuk saat ini tidak lagi karena Pemerintah Arab Saudi sudah memiliki tempat pemakaman umum di daerah lain bagi jemaah haji yang meninggal,” tandas Hamdan lagi.
Saat musim haji seperti ini banyak jemaah yang menyempatkan diri berziarah ke Ma`la selama 30-60 menit. Kebanyakan jemaah yang berziarah adalah kaum wanita khususnya kaum ibu untuk mengenang keteladanan beliau selama menjadi istri Rasul. Diperkirakan dalam satu hari terdapat ratusan jemaah datang melakukan ziarah. Jemaah pun banyak yang mengabadikan kehadirannya dengan foto bersama jemaah lain sebagai kenang-kenangan.